Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

tersesat di wisma kuwera

“Nek wong sing duwe short term memory elek, ning kene iso ra nemu dalan metu ki” Kalimat tersebut diungkapkan Rizal kepada saya setelah separuh jalan blusukan di dalam wisma Kuwera. Memang menurut saya, peletakan ruang yang ‘aneh’ pada bangunan tersebut memberikan potensi keblasuk bagi orang baru yang dibebaskan berkeliling semaunya di Kuwera. Haha… Tentunya sang perancang memiliki kemampuan spasial yang hebat! Pastinya.. Sejuk, dingin, hangat. Begitulah berbagai ruang yang terbentuk di wisma ini. Sejuk,  dapat mudah dirasakan di bagian ruang paling bawah dan ruang diatas dekat dengan bukaan. Hangat, tentunya nuansa yang di timbulkan oleh penggunaan elemen kayu, yang banyak digunakan dan sangat terasa di lantai atas. Lalu dingin? Dibawah tanah, yang konon katanya tempat untuk hening Romo Mangun jaman dulu. Perpaduan sejuk dan hangat merupakan ungkapan respon dari tropis. Karena di daerah tropis merupakan daerah yang tidak terlalu panas maupun dingin, maka...

sewindu duta yantra

Simbol angka delapan dapat dimaknai sesuatu yang tak terbatas, infinite. Pada sewindu Duta Yantra, diusung sebuah tema, dari bata ke bata. Terbata-bata memang diriku mengikuti penjelasan selama perjalanan. Terbata-bata dalam pikiran untuk menyusun supaya di otak ini memiliki akses mudah ketika pengetahuan yang didapat ini diperlukan kembali. Bagaikan susunan bata disusun, kemudian ditambahi susunan baru lagi diatas susunan yang lama. Atau kebutuhan menyusun susunan bata  yang memiliki luasan lebih  diletakan dibawah supaya dapat menopang susunan bata diatasnya. Atau juga supaya dapat berdiri dibutuhkan peletakan dengan bentuk tertentu, supaya susunan dengan bentuk tertentu dapat membuat susunan bata sebagai bidang tegak berdiri. Mengkonversi info, pengetahuan dan penjelasan baru ternyata melelahkan! Susunan bata, susunan jaman  Ada susunan bata lama yang di tambahi susunan baru di atasnya. Perpaduannya asik juga indah dan tentunya meninggalkan informasi bah...

ramai sebelum sepi

​ malam itu saya memang berniat untuk mendatangi pura  jagadnatha di banguntapan, tempat yang sering saya lewati kalau berangkat ke kantor bersepeda. tempat itu juga sering saya lewati kalau kami sekeluarga makan sepulang dari gereja: entah di warung bu komang , entah di bimakrodha. tapi malam itu saya tidak hanya melewatinya. saya memang ingin menikmati cara orang hindu di jawa dan bali menyambut tahun baru. dari situ saya hendak mengetahui cara mereka memaknai fenomen pergantian waktu dari lama ke baru. peralihan waktu itu membutuhkan kesepakatan, sebab dari mana kita tahu bahwa waktu sudah beralih? apa tanda-tandanya? bukankah waktu itu terlalu abstrak untuk dilihat, dipegang dirasakan dengan kelima indera tubuh kita? seringkali, waktu diumpamakan seperti angin atau air, dua elemen alam yang mampu mengalir. bedanya air dan angin, air punya sumber sebagai awalan dan punya muara sebagai akhiran. sedangkan angin? ia tidak jelas asalnya dan tidak pasti pula tuju...

cokot-cokotan kayu

DARI KAYU KE KAYU Duta Yantra 250317 Pada hari Sabtu, 25 Maret 2017 adalah kali ke 3 saya ikut berpetualang dengan sepeda bersama teman-teman Duta Yantra. Episode kali ini diberi judul "Dari Kayu ke Kayu." Dari judulnya saja sudah bisa dipastikan bahwa obrolan kali ini adalah tentang material kayu. Pada saat itu juga, kami kedatangan wajah-wajah baru (buat saya sih baru) yaitu beberapa teman mahasiswa Arsitektur UKDW angkatan 2014 dan 2016, dan dikarenakan ada teman-teman baru maka rute sepedaan edisi kalo ini tidak sejauh edisi sebelumnya. [FYI edisi sebelumnya total 55km pergi-pulang, di situ saya merasa lempoh 😅] Destinasi kami ada 3 yaitu: Pendapa di Samirono, Rumah Kuwera, dan Gereja Katolik St. Albertus. Destinasi pertama kami adalah Pendapa du Samirono. Berhubung edisi kali ini saya telat agak lama, jadi pada waktu berada di pendapa saya ketinggalan & tidak kebagian cerita 😭 Destinasi selanjutnya adalah Rumah Kuwera, salah satu karya da...

kayu dan gergaji

yang disebut kayu itu sebenarnya hanyalah bagian tertentu saja dari suatu batang pohon. ia adalah bagian terkerasnya. ia diberi perhatian dan dikhususkan oleh manusia, setelah mereka melihat kegunaannya: ia bisa difungsikan oleh manusia untuk menjadi bahan pembuatan alat-alat kehidupan sesehari mereka. jadi, dari mulanya, memang manusia sudah naksir pada pohon dan bagian-bagiannya. mereka sudah penuh rencana untuk menguasai alam dan memanfaatkannya bagi kebahagian mereka [manusia] sendiri. memilih kayu sebagai bahan adalah menempatkan kayu sebagai material: suatu calon, bakalan, yang kelak akan menjadi sesuatu. oleh sebab itu juga ia dinamai material karena mengandung kata mater di dalamnya, yang artinya adalah ibu: asal dari segala sesuatu. bila di hutan ia disebut pohon, di toko besi disebut kayu [dengan berbagai variannya, tergantung bentuk dan ukuran] maka setelah terangkai dalam sebuah rumah, ia dinamai reng, usuk, blandar, saka, dsb. lihatlah, bagaimana material ...

belajar dari bersepeda

​ saya terkesan dengan program yang dilakukan KOMPAS bekerja sama dengan BANK JATENG. mereka berdua menginisiasi program sepedaan jelajah jawa tengah, dari purwokerto hingga semarang melintasi pegunungan di tengah jateng, seperti sindoro sumbing. program yang digarap oleh sebuah kantor berita dan disponsori oleh bank jelas punya dampak ekonomi dari pemberitaannya. tiap hari ada saja berita yang ditayangkan oleh KOMPAS menganai kegiatan ini. misalnya, hari ini ada laporan mereka di sini  https://goo.gl/8F56x3 . dari etape [tahap] satu ke etape berikut, ada pemberitaannya. tentu juga ada ulasan mengenai potensi budaya dan ekonomi masyarakat setempat. saya melihat, ada potensi yang ada dalam kegiatan travelling via sepeda: kecepatan sepeda yang cocok dengan kecepatan tubuh melintas ruang [tidak kencang tapi juga tidak lambat] memberi kita kesempatan untuk mengamati lingkungan. dengan kata lain, sepeda dengan kecepatannya memberi kesempatan bagi kita untuk belajar:...

roda

hayam wuruk naik pedhati orang kalang. gambar diambil dari buku oud surabaya, h.3   ​ saya tidak tahu siapa yang memberi tahu orang jawa tentang roda. mungkin orang hindu atau buddha, sebab dewa-dewa perang india seperti indra dan dewa surya dikenal lewat kereta berodanya yang ditarik kuda. iya, mungkin dari sana, tempat orang berpikir mengenai jalannya waktu yang seperti roda, yantra ,  berputar, inkarnasi, menitis kembali melanjutkan hidup yang melelahkan ini. hidup jadi melelahkan karena seperti tak henti-henti tanpa istirahat. seperti roda yang terus berputar. kita tahu bahwa roda kereta hanya dikenal oleh masyarakat yang sudah mengenal jalan yang rata permukaannya. di jawa jaman majapahit di abad ke-12 hanya di kota raja saja yang punya jalan dengan permukaan dari tatanan batu. rasanya, ya hanya di sana saja yang bisa dilewati kereta beroda. bahwa diceritakan oleh nagarakretagama [atau desawarnana] raja hayam wuruk berkeliling daerah jawa timur den...

merayakan pertemuan dengan keindahan

..sewindu Duta Yantra.. ​ sepedaan kali ini tidak hanya merayakan sewindu pertemuan kami dengan bersepeda.. tapi sekalian belajar tentunya...(kok nggak asikk banget ya rasanya.. mau sepedaan refreshing.. fun..eh tapi kok rasanya kayak kuliah..pakek belajar.. eitss..jangan salah..ikut dulu..dijamin anda akan kecanduan.. yakinnn).. banyak hal yang bisa kami pelajari sepanjang perjalanan.. bersama beliau  yang biasa 'menghidupkan batu'.. tema perjalanan kami kali ini 'dari bata ke bata'.. dari Kotagede ke Pleret... dan kali ini beliau membuat 'bata-bata itu bercerita'... (gek pie kui..?) ..salah satu yang saya dapat.. bahwa hendaknya setiap pertemuan disiasati dengan penyelesaian yang indah..tidak asal ketemu gathuk thuk gabrus bruss.. (ketemu ya ketemu gitu ajah kok repot..emang harus diapain lagi..? ya dibikin indah donk biar berkesan..hyaaa... *duh kok malah baper.. :p)  ​ ..pertemuan material bata dengan material lain.. pertemuan bata ...

bergabung dgn para pesepeda itu menyenangkan

Saya baru bergabung dengan Duta Yantra ketika bersepeda bersama bulan Agustus 2016, kemarin adalah kali ke 2 saya ngonthel bersama Duta Yantra dan ndilalah pas dengan peringatan sewindu usia Duta Yantra. Di sini saya mendapatkan suasana dan pengalaman baru, ilmu tidak hanya didapatkan dari buku dan perkuliahan, malah justru saksi-saksi bisu peninggalanlah yang banyak menyimpan sejarah dan pengetahuan. Dengan ngonthel kemarin saya sadar, jebulnya banyak sekali yang saya belum ketahui tentang Jogjakarta, padahal saya asli Jogja, isin aku ciaaah.... Semoga di kesempatan selanjutnya bisa ikut lagi... Dirgahayu DUTA YANTRA, karena ngonthel adalah sebagian dari iman, ning jebul yo kesel -baguspanglipur-

mengulang perjalanan, berkunjung ke seorang kawan

030309

Sepeda akan menemukan jalannya. Hujan dan sepeda, dua hal yang memungkinkan kami para mahasiswa yang suka bersepeda bertemu dengan penggagas Duta Yantra. Sore itu Yogyakarta diguyur hujan. Kami, mahasiswa penghuni kantin tenang saja mengahadapinya. Tapi tidak dengan seorang dosen ini, karena beliau tidak membawa jas hujan, harus segera pulang dan kebetulan ke kampus menggunakan sepeda. Salah satu dari kami yang bersepeda kebetulan membawa "mantol becak", mantol dari bahan plastik tipis yang biasa digunakan tukang becak. Tentu saja kami tawarkan mantol becak itu kepada dosen kami ini(yang (dulu) galak itu..hehe). Tak berhenti disitu, berawal dari pinjam-meminjam mantol becak, bertukar informasi lalu dilanjutkan dengan undangan untuk ngopi dirumah beliau. Tentu saja kami bersemangat menyambut tawaran ini. Bertujuh kami berangkat dari kampus, bersepeda menuju jalan Wonosari. Sepertinya ini merupakan perjalanan pertama kami, para mahasiswa yang suka bersepeda melakukan ...

membuat bata bercerita

bata adalah bahan bangunan yang akrab dengan kita. ini mengherankan karena kawasan yang serind dilanda gempa seperti indonesia ini mengapa justru bangunan berbahan bata amat banyak ditemui orang. lebih-lebih lagi, bahan bata ini digunakan dengan diplester sehingga batanya tertutup. namun demikian, orang masih dengan mudah mengenal bahwa di dalam plesteran mulus itu ada bata yang disusun berselang-seling seperti diajarkan orang belanda dulu. ya, kita belajar membangun dinding rumah dari belanda. dan membangun dinding atau pun lantai dengan bata itu kita harus taat pada aturan. kita diajar bahwa membangun dengan bata tidak bisa semau sendiri, sehingga bisa dimengerti bila muncul buku atau selebaran yang diterbitkan oleh pemerintah hindia belanda mengenai bagaimana teknik memasang bata. demikianlah, bata adalah bahan yang lahir dengan aturan dan tampil tersembunyi di balik plesteran. namun, bata sebenarnya sudah lama dikenal di nusantara. bangunan-bangunan di muara ta...

sewindu dutayantra

​delapan tahun lalu, kami bertiga berepeda untuk ikut-ikutan di acara peringatan SERANGAN ONTHEL SATU MARET 2009. hari ini kami merayakan peristiwa itu dengan ngonthel ke kotagede dan plered. wis ngono wae -- anto