Skip to main content

sewindu duta yantra

Simbol angka delapan dapat dimaknai sesuatu yang tak terbatas, infinite.

Pada sewindu Duta Yantra, diusung sebuah tema, dari bata ke bata. Terbata-bata memang diriku mengikuti penjelasan selama perjalanan. Terbata-bata dalam pikiran untuk menyusun supaya di otak ini memiliki akses mudah ketika pengetahuan yang didapat ini diperlukan kembali. Bagaikan susunan bata disusun, kemudian ditambahi susunan baru lagi diatas susunan yang lama. Atau kebutuhan menyusun susunan bata  yang memiliki luasan lebih  diletakan dibawah supaya dapat menopang susunan bata diatasnya. Atau juga supaya dapat berdiri dibutuhkan peletakan dengan bentuk tertentu, supaya susunan dengan bentuk tertentu dapat membuat susunan bata sebagai bidang tegak berdiri.

Mengkonversi info, pengetahuan dan penjelasan baru ternyata melelahkan!

Susunan bata, susunan jaman
 Ada susunan bata lama yang di tambahi susunan baru di atasnya. Perpaduannya asik juga indah dan tentunya meninggalkan informasi bahwa terjadi penambahan hal baru. Bata yang disusun itu jujur, memperlihatkan susunan lama dan baru. Susunan baru merespon susunan lama, meski kadang responnya tak melulu lebih baik dari susunan lama.

Kegiatan yang selalu menambahi dari pengetahuan sebelumnya adalah kegiatan yang sudah dilakukan nenekmoyang kita, dan akan selalu ada. Pengetahuan lama selalu ditambahi pengetahuan baru, dan selalu meminta untuk disusun ulang. Seperti pada susunan bata. Mungkin pada suatu saaat susunan bata terbawah akan terpendam dalam tanah, atau hancur menjadi tanah, menjadi pondasi bagi susunan bata diatasnya.

Kadang susunan bata yang baru merupakan susunan yang lebih baik, yang berarti suatu kemajuan. Ada kala susunan bata mempunyai kelemahan. Kebutuhan akan pemahaman sifat material begitu penting, dalam hal ini material bata. Bata bisa diandaikan musuh, untuk dapat menyusun dengan baik dan menempatkan dengan pas, perlu memahami kelebihan dan kekurangan musuh, supaya dapat ditaklukan dengan taktis. Ibarat teman, perlu dialog, untuk saling memahami, bahwa bata perlu diperlakukan dengan perlakuan tertentu.



Dialog dengan bata, secara umum material akan selalu terjadi. Tiap dialog menjadikan satu lapis bata lebih tinggi dari lapis sebelumnya. Seperti simbol angka delapan, dibentuk oleh garis yang tidak putus dan tidak terbatas, seperti dialog pada tiap susunan bata yang selalu ada, ditambahi, tidak putus dan tidak terbatas, melewati zaman, dan dialog yang menyusun zaman.

Comments

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ngepit atau pit-pitan?

Ngepit atau pit-pitan? Ada judul serupa ditulis di kompasiana pada tahun 2015 , dan di tulis ulang di suatu blog pada 2016 . Tulisan tersebut menjelaskan beda ngepit dan pit - pitan yang kemudian menekankan pada kebijakan segosegawe yang direspon secara pit-pitan bukan ngepit seperti yang diharapkan pada semangat segosegawe. Segosegawe sudah punah tapi semangat ngepit atau pit-pitan tetap ada. Suatu hal unik, perulangan kata benda menjadi suatu kata kerja. Mobil-mobilan artinya mainan yang menyerupai mobil, omah-omahan berarti benda yang menyerupai rumah, sedangkan kata pit-pitan berarti kegiatan bersepeda. Setuju ya, arti ngepit dan pit-pitan itu sama bahwa dalam proses perpindahan tempat menggunakan moda transportasi sepeda, juga pasti setuju, nuansa kata ngepit lebih serius daripada nuansa kata pit-pitan. Saya sendiri lebih melihat ngepit dekat dengan kata travel to, sedangkan pit-pitan lebih dekat dengan kata journey. Ngepit mempunyai arti yang lebih dekat k...

tersesat di wisma kuwera

“Nek wong sing duwe short term memory elek, ning kene iso ra nemu dalan metu ki” Kalimat tersebut diungkapkan Rizal kepada saya setelah separuh jalan blusukan di dalam wisma Kuwera. Memang menurut saya, peletakan ruang yang ‘aneh’ pada bangunan tersebut memberikan potensi keblasuk bagi orang baru yang dibebaskan berkeliling semaunya di Kuwera. Haha… Tentunya sang perancang memiliki kemampuan spasial yang hebat! Pastinya.. Sejuk, dingin, hangat. Begitulah berbagai ruang yang terbentuk di wisma ini. Sejuk,  dapat mudah dirasakan di bagian ruang paling bawah dan ruang diatas dekat dengan bukaan. Hangat, tentunya nuansa yang di timbulkan oleh penggunaan elemen kayu, yang banyak digunakan dan sangat terasa di lantai atas. Lalu dingin? Dibawah tanah, yang konon katanya tempat untuk hening Romo Mangun jaman dulu. Perpaduan sejuk dan hangat merupakan ungkapan respon dari tropis. Karena di daerah tropis merupakan daerah yang tidak terlalu panas maupun dingin, maka...

kayu dan gergaji

yang disebut kayu itu sebenarnya hanyalah bagian tertentu saja dari suatu batang pohon. ia adalah bagian terkerasnya. ia diberi perhatian dan dikhususkan oleh manusia, setelah mereka melihat kegunaannya: ia bisa difungsikan oleh manusia untuk menjadi bahan pembuatan alat-alat kehidupan sesehari mereka. jadi, dari mulanya, memang manusia sudah naksir pada pohon dan bagian-bagiannya. mereka sudah penuh rencana untuk menguasai alam dan memanfaatkannya bagi kebahagian mereka [manusia] sendiri. memilih kayu sebagai bahan adalah menempatkan kayu sebagai material: suatu calon, bakalan, yang kelak akan menjadi sesuatu. oleh sebab itu juga ia dinamai material karena mengandung kata mater di dalamnya, yang artinya adalah ibu: asal dari segala sesuatu. bila di hutan ia disebut pohon, di toko besi disebut kayu [dengan berbagai variannya, tergantung bentuk dan ukuran] maka setelah terangkai dalam sebuah rumah, ia dinamai reng, usuk, blandar, saka, dsb. lihatlah, bagaimana material ...