2017-03-05

membuat bata bercerita


bata adalah bahan bangunan yang akrab dengan kita.
ini mengherankan karena kawasan yang serind dilanda gempa seperti indonesia ini mengapa justru bangunan berbahan bata amat banyak ditemui orang.
lebih-lebih lagi,
bahan bata ini digunakan dengan diplester sehingga batanya tertutup. namun demikian, orang masih dengan mudah mengenal bahwa di dalam plesteran mulus itu ada bata yang disusun berselang-seling seperti diajarkan orang belanda dulu.
ya, kita belajar membangun dinding rumah dari belanda.
dan membangun dinding atau pun lantai dengan bata itu kita harus taat pada aturan. kita diajar bahwa membangun dengan bata tidak bisa semau sendiri, sehingga bisa dimengerti bila muncul buku atau selebaran yang diterbitkan oleh pemerintah hindia belanda mengenai bagaimana teknik memasang bata.
demikianlah, bata adalah bahan yang lahir dengan aturan dan tampil tersembunyi di balik plesteran.
namun,
bata sebenarnya sudah lama dikenal di nusantara. bangunan-bangunan di muara takus jambi sumatra yang amat luas itu dibangun dengan bahan bata.
demikian pula banyak candi di jawa timur yang menggunakan bata. terlebih ibukota majaphit pun dibangun dengan mengandalkan bahan bata.
sewindu dutayantra kemaren kita ingat dengan mengingat bahan yang sudah lama dikenal tapi mengalami tafsir baru dalam pemakaiannya.

di kotagede dan plered, masih bagian dari yogyakarta, ditemui praktik pembangunan ibukota kerajaan dan monumen berupa makam yang dibangun dengan bahan bata.
konon, ini karena tukang-tukang mereka umumnya diambil dari cirebon, kota pesisir yang juga mewarisi teknik pemakaian bata di masa yang lampau.
bata di kotagede dan plered adalah harta karun pengetahuan mengenai bahan yang tekonolginya dari luar tapi bahannya asli lokal.
bagaimana orang pedalaman mataram memperlakukan bahan baru tapi dari tanah mereka sendiri itu?
bisakah mereka bercerita?

--
anto

0 comments:

Post a Comment