Skip to main content

everlasting mak comblang

Siapa yang tidak mengenal Mak Comblang? Panggilan ini kerap hadir di telinga, dialah orang yang berjasa mempertemukan 2 manusia sehingga bisa menjadi pasangan. Mak Comblang adalah pihak ke 3 di antara 2 insan yang 'akan' menjadi pasangan. Umumnya dia akan pergi setelah pihak 1 dan 2 bertemu. Rupanya hal ini juga terjadi pada sambungan dalam sebuah bangunan.

Sabtu kemarin, (8 April 2017) kami, komunitas pesepeda mengunjungi Masjid Saka Tunggal. Disebut Saka Tunggal karena memang hanya memiliki 1 saka saja. Di sini saya mengamati sambungan yang melibatkan pihak ke 3. Sambungan tersebut saya jumpai di bagian luar masjid yaitu pada rangka atapnya. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar berikut.


Sambungan ini menghubungkan 2 balok dengan material yang sama yaitu kayu. Tetapi dalam hal ini membutuhkan pihak ke 3 yaitu kunci yang juga terbuat dari kayu.

Sebut saja pihak ke 3 ini sebagai mak comblang. Namun, mak comblang di sini aneh, biasanya ketika mak comblang berhasil mempertemukan 2 pihak, maka dia akan pergi, tetapi yang ini tidak demikian. Justru jika mak comblangnya pergi, maka sambungannya ambyar. Kenapa? Karena tidak  ada lagi yang mengunci mereka. Untuk lebih detail tentang balok yang memiliki sambungan ber-mak comblang, silakan lihat gambar berikut.


​Selanjutnya, kami pergi ke Cemeti. Di Cemeti,  lagi-lagi kami menemukan sang mak comblang! Kali ini dia menghubungkan 2 material yang berbeda, yaitu beton dan kayu. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut.

Terlihat bahwa beton umpak dihubungkan dengan kolom kayu oleh baja. Lagi-lagi, jika mak comblangnya pergi maka yang terjadi adalah ambyar! Dari ke dua fakta ini sangat membuktikan bahwa peran mak comblang dalam sambungan pada bangunan sangat berbeda dengan mak comblang yang menghubungkan 2 insan, laki-laki dan perempuan. Jika mak comblang manusia biasanya pergi setelah sang laki-laki dan sang perempuan bertemu, maka mak comblang yang ini berbeda karena dia tidak bisa dilepaskan dari 2 pihak yang sudah bertemu. Kurang ajar! 😂

Mak comblang kerap ditemui dalam struktur bangunan. Dan oleh karena dia tak mungkin terpisahkan dengan yang disambungkan, maka saya menyebutnya EVERLASTING MAK COMBLANG.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like atau komentar.
Salam arsitek!

Bagus Panglipur

Comments

Popular posts from this blog

ngepit atau pit-pitan?

Ngepit atau pit-pitan? Ada judul serupa ditulis di kompasiana pada tahun 2015 , dan di tulis ulang di suatu blog pada 2016 . Tulisan tersebut menjelaskan beda ngepit dan pit - pitan yang kemudian menekankan pada kebijakan segosegawe yang direspon secara pit-pitan bukan ngepit seperti yang diharapkan pada semangat segosegawe. Segosegawe sudah punah tapi semangat ngepit atau pit-pitan tetap ada. Suatu hal unik, perulangan kata benda menjadi suatu kata kerja. Mobil-mobilan artinya mainan yang menyerupai mobil, omah-omahan berarti benda yang menyerupai rumah, sedangkan kata pit-pitan berarti kegiatan bersepeda. Setuju ya, arti ngepit dan pit-pitan itu sama bahwa dalam proses perpindahan tempat menggunakan moda transportasi sepeda, juga pasti setuju, nuansa kata ngepit lebih serius daripada nuansa kata pit-pitan. Saya sendiri lebih melihat ngepit dekat dengan kata travel to, sedangkan pit-pitan lebih dekat dengan kata journey. Ngepit mempunyai arti yang lebih dekat k...

tersesat di wisma kuwera

“Nek wong sing duwe short term memory elek, ning kene iso ra nemu dalan metu ki” Kalimat tersebut diungkapkan Rizal kepada saya setelah separuh jalan blusukan di dalam wisma Kuwera. Memang menurut saya, peletakan ruang yang ‘aneh’ pada bangunan tersebut memberikan potensi keblasuk bagi orang baru yang dibebaskan berkeliling semaunya di Kuwera. Haha… Tentunya sang perancang memiliki kemampuan spasial yang hebat! Pastinya.. Sejuk, dingin, hangat. Begitulah berbagai ruang yang terbentuk di wisma ini. Sejuk,  dapat mudah dirasakan di bagian ruang paling bawah dan ruang diatas dekat dengan bukaan. Hangat, tentunya nuansa yang di timbulkan oleh penggunaan elemen kayu, yang banyak digunakan dan sangat terasa di lantai atas. Lalu dingin? Dibawah tanah, yang konon katanya tempat untuk hening Romo Mangun jaman dulu. Perpaduan sejuk dan hangat merupakan ungkapan respon dari tropis. Karena di daerah tropis merupakan daerah yang tidak terlalu panas maupun dingin, maka...

kayu dan gergaji

yang disebut kayu itu sebenarnya hanyalah bagian tertentu saja dari suatu batang pohon. ia adalah bagian terkerasnya. ia diberi perhatian dan dikhususkan oleh manusia, setelah mereka melihat kegunaannya: ia bisa difungsikan oleh manusia untuk menjadi bahan pembuatan alat-alat kehidupan sesehari mereka. jadi, dari mulanya, memang manusia sudah naksir pada pohon dan bagian-bagiannya. mereka sudah penuh rencana untuk menguasai alam dan memanfaatkannya bagi kebahagian mereka [manusia] sendiri. memilih kayu sebagai bahan adalah menempatkan kayu sebagai material: suatu calon, bakalan, yang kelak akan menjadi sesuatu. oleh sebab itu juga ia dinamai material karena mengandung kata mater di dalamnya, yang artinya adalah ibu: asal dari segala sesuatu. bila di hutan ia disebut pohon, di toko besi disebut kayu [dengan berbagai variannya, tergantung bentuk dan ukuran] maka setelah terangkai dalam sebuah rumah, ia dinamai reng, usuk, blandar, saka, dsb. lihatlah, bagaimana material ...